Laman


Rabu, 09 Juni 2010

memberi cahaya dengan membakar dirinya

Benda ini sering berpenampilan  bersih, meskipun kadang ada juga yang berwarna beda. Ia senantiasa disimpan, bahkan terkadang terlupakan di mana meletakkannya. Namun ia bisa menjadi sangat diperlukan, ketika dunia kegelapan menyelimuti.
Ia muncul manakala dibutuhkan dan terbuang manakala kehadirannya tak lagi diharap. Meski mungil, ia berdaya guna. Sayang ia perlu pemantik dan penyemangar untuk tegar bekerja. Ia perlu dukungan, meski sekejap dan ia perlu pula perlindungan untuk terus bekerja. Ia memerlukan ada uluran jasa tangan yang menyatukan.
Bila ia telah bekerja, ia tak memperhitungkan dirinya. Samapai hancurpun ia tak pernah mengeluh. Ia tak pernah berhitung dan sering tak diperhitungna. Ia tak pernah merasa menjadi pahlawan, meskipun pada waktu tertentu ia memang pahlawan. Dan setiap ia bekerja, ia senantiasa mengorbankan dirinya, apakah hanya dalam waktu sesaat atau  malah tak cukup untuk sekedar semalam ia perlu diganti yang sejenis!
Ia tak pernah berhitung apakah dirinya bersisa atau hancur tak bersisa. Bila ia masih bisa bersisa, ia bisa menjelma menjadi kembali adanya dan bekerja kembali mengorbankan dirinya.
Ia bekerja sempurna dan hanya badai yang mampu meruntuhkan semangatnya.  Ia sebenarnya mampu bekerja di sembarang waktu, meskipun ia lebih benderang di malam pekat.  Kesempurnaan dirinya diwujudkan kemampuan dirinya untuk bertiwikrama  berubah wujud menjadi yang lebih besar atau lebih kecil, tapi ia tak kuasa menentukan, karena ia hanya sebuah benda.
Kau menjadi primadona di suatu saat…
Kau menjadi sekedar pengganti di saat berbeda…
kau dicari sampai ke kolong,
Kau juga bisa dibuang semau siapa…
Tapi apapun …. berjasa meredakan ketegangan para pihak….
Semoga kita bisa menjadi lilin yang mengorbankan dirinya untuk menerangi sekitarnya, sampai leburpun ia menjadi penerang bagi semua!!!

Tidak ada komentar: