Laman


Kamis, 28 Oktober 2010

my life..

Pernahkah kamu berlayar?

Okay. Mungkin kata ‘berlayar’ akan dengan segera menciptakan kesan kalau kamu sedang berada di atas sebuah kapal pesiar lalu pelesir ke pulau-pulau perawan dan menghabiskan waktu dengan minum cocktail atau menyelam di laut yang masih jernih bersama ikan-ikan yang bersembunyi di balik terumbu karang. Sebuah wisata istimewa; mahal sekaligus romantis, yang tidak mudah terlupakan, malah mungkin juga akan menagih.

Ya, ya. Mungkin itulah yang terbayang ketika saya bertanya, “Pernahkah kamu berlayar?”

Tapi bukan itu saja yang saya maksud, karena ‘berlayar’ yang saya tanyakan tadi adalah kegiatan menumpang sebuah kapal, entah pelesir mewah dengan cruise ship atau hanya berdesak-desakan di kapal feri untuk mengantarkan kamu menuju ke sebuah tempat yang terpisahkan oleh lautan yang sangat luas, juga dalam.

Iya. Berlayar yang seperti itu.

Jadi, jadi.

Saya tanya sekali lagi.

Pernahkah kamu berlayar? Dengan apa saja; kapal pesiar nan mewah, kapal feri penumpang, atau perahu layar pribadi. Pernahkah kamu?

Kalau jawabanmu adalah ‘tidak’, itu artinya, saya akan berpanjang-panjang cerita dengan kamu di sini. Nah, kamu mau menjadi korban kebawelan saya? Kalau iya, haha, silahkan ambil nomor antrian, duduk manis, dan selamat membaca… :)

Kalau dulu saya pernah mengibaratkan hidup adalah semacam roller coaster, naik turun dengan kecepatan tinggi, doyong kanan kiri masih tanpa mengurangi kecepatan, berputar sampai tiga ratus enam puluh derajat tanpa peduli pada manusia-manusia yang perutnya sudah mual bahkan kebelet pipis saking paniknya… well, kini saya menganggap perjalanan hidup adalah seperti menaiki perahu.

Iya. Perahu. Sebuah alat transportasi yang sanggup membelah laut dan memudahkan saya untuk bisa sampai ke suatu daratan lain yang terpisah lautan yang sangat dalam. Iya, perahu.. perahu. Persis seperti yang ada di bayangan kamu semua.

I imagine my life as a boat. Perahu yang berlayar dari pelabuhan menuju ke sebuah teman yang saya idam-idamkan. Sebuah tempat yang menjanjikan kesenangan. Ke sebuah tempat yang saya tahu saya akan menghabiskan waktu dengan tertawa, bercanda, minus rasa sedih yang terlalu berlarut-larut.

I imagine my life as a boat. Perahu yang berlayar mengarungi lautan yang tidak terukur kedalamannya, yang bisa jadi memiliki pusaran-pusaran air yang mampu menyedot masuk seluruh benda yang terapung di atasnya. Yang only God knows, sedahsyat apa ombak-ombak itu bergelung, merangkul, menjilati sisi-sisi lambung perahu, mendorongnya maju ke depan, mendoyongnya ke samping kiri dan kanan, bahkan bisa jadi memeluk habis perahu itu dan membawanya sampai ke dasar.

Life is a boat, indeed. Bukan perahu yang terparkir di dek suatu pelabuhan, melainkan perahu yang berlayar. Menyusuri lautan yang tak pernah kita tahu seberapa dalam. Menyusuri lautan yang tak pernah kita sangka seberapa berbahaya.

Hidup dimulai ketika perahu itu mulai mengangkat sauhnya, mulai bergerak meninggalkan pelabuhannya, mulai bergerak menuju ke tempat yang saya inginkan, yang menjadi tujuan saya dari awal.

Seperti sebuah perahu yang berlayar menyusuri lautan dalam, saya tidak akan pernah tahu apa yang kelak akan terjadi. Sekalipun dari awal saya berharap agar perjalanan nanti akan selalu menyenangkan, smooth sailing ride, dengan ombak yang tenang dan angin yang bersahabat serta langit yang secerah vanila, tapi saya harus tahu persis kalau bisa saja di dalam perjalanan nanti, saya akan menjumpai ombak yang bebas menggulung siapapun di atasnya, angin yang berubah menjadi badai dahsyat, dan langit yang menangis hebat.

Siapapun juga, tidak hanya saya, yang menginginkan perahunya berlayar dengan tenang dan softly reaches the perfect shore.

Siapapun juga, tidak hanya saya, yang mendambakan perjalanannya mulus-mulus saja, minus muntah, minus ketakutan-ketakutan, minus resah gelisah, dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya.

Siapapun juga. Dan itu termasuk kamu. Juga saya.

Tapi sekali lagi… apakah mungkin ombak akan tenang-tenang saja? Menurut saja ketika saya berucap, “Hey, Ombak! Be gentle with me, will ‘ya?”

Dan apakah hujan segera berhenti tumpah dari langit saat saya memohon padanya sambil berkata, “Hujan… I’m scared. Berhenti jatuh dari langit, please…“?

Tidak.
Ombak tetap akan bergulung.
Hujan akan tetap turun dengan dahsyatnya.

Because that’s what life is.

Tidak ada yang sempurna. Tidak akan selalu mudah dan managable, tapi bisa jadi akan sangat menakutkan, menyebalkan, meresahkan, dan membuat saya putus asa. Tapi juga tidak melulu menyebalkan dan menakutkan, karena smooth sailing bisa saja terjadi. Buktinya, banyak sekali perjalanan dengan kapal feri yang berhasil mengantarkan ribuan penumpangnya setiap hari, kan?

Itulah kenapa, saya mengatakan, I imagine my life is a boat. Mungkin bakal ada debur ombak yang terlalu keras tapi bisa jadi, ombak dan angin malah sangat bersahabat… Not always smooth sailing, I know. But once the boat is sailed, I have to deal with any hurricanes along the way….

(Dan karena saya tahu kalau hidup adalah sebuah kapal yang menyusuri lautan yang tak terduga, saya memang harus rajin-rajin memantau prakiraan cuaca dan menyiapkan safety jacket, just in case… ^_^ )

Selasa, 28 September 2010

Pada Perempuan itu ....

“ Nak,akhirnya kau datang jua!”
“Masuklah, ini rumahmu, usah ragu.”
Terdengar pekikan suara riang dari sebuah halaman rumah yang kumasuki. Aku menatap seraut wajah asing itu, bingung apa yang hendak ku katakan.Sekilas tampak guratan bahagia menyambut kedatanganku. Hup! Dengan semangat tangannya mulai mengapit lenganku yang masih berdiri tegak bagai patung batu, tak bersuara. Tangan yang lain mulai menarik koper dorongku, melewati halaman dengan rumput hijau segar memasuki ruang tamu, hingga tiba pada satu pintu yang tertutup kain gading berenda indah.
“ Nah, ini kamarmu, ba’a?Rancak ndak?” (Bagaimana? Bagus tidak?)
“Istirahatlah,lelah nampaknya kau, Nak, “ujarnya sambil membimbingku memasuki kamar tersebut dan meninggalkanku setelah berjanji akan menghidangkan masakan. Ku rebahkan tubuhku pada kasur empuk berseprei biru lembut. Beberapa foto tampak menghiasi dinding.Ku tatap satu foto berukuran sedang yang diletakkan di meja sudut kamar. Tampak foto pengantin berpakaian ala Minang dengan senyum bahagia. Lelaki pada foto itu begitu aku kenal, sedang perempuan yang disampingnya masih terlalu asing. Menatap foto itu, menatap sudut lain yang dihiasi pot indah dengan bunga warna merah segar.
“ Assalamu’alaikum, boleh masuk, Neng? “
Tiba-tiba terdengar suara lelaki mengetuk pintu kamar. Mendengar suara itu, segera aku bangkit menghambur ke pintu, setelah menjawab salamnya. Berjuta rindu tak mampu di bendung lagi.
“ Papiii!!!” Badanku menghambur dalam pelukan seorang lelaki yang telah lebih dari lima tahun tak pernah ku temui, sejak perpisahan itu.
“ Iya neng, ini papi..” Terdengar lelaki itu berkata dengan suara agak tercekat menahan isak mendekap erat tubuhku. “Gimana perjalanannnya lancar? Berapa jam dari Bandung ke Padang? Maaf, Papi tak sempat jemput di Bandara.Sehat, Neng? Kangen rasanya lihat anak papi yang satu ini” seberondong pertanyaan meluncur darinya. Ku tatap teduh matanya, terasa ia pun menyimpan berjuta kerinduan.
“ Ba’a ko Papi nih, anaknya masih capai, kok di tanya-tanya, biarkan istirahatlah...” perempuan asing yang tadi menyambutku, tiba-tiba berdiri di samping. “Neng, ini Mama, sudah kenalan?” ujar lelaki itu “ Masih ingat foto pernikahan yang Papi kirim beberapa tahun lalu? “ujarnya melanjutkan yang hanya ku jawab dengan anggukkan lemah tak berminat mendengarkan.
Kalau saja Papi tidak terus-menerus mengirimkan surat agar aku datang ke Padang menjenguknya, tak ingin rasanya aku kembali ke kota ini dan harus bertemu perempuan itu. Kehadirannya telah membawa kepedihan tersendiri bagiku. Kalau tak ada alasan libur kuliah satu bulan, tak ingin rasanya aku menghabiskan liburan ini disini. Sebuah kota yang dulu pernah menjadi tempat bahagiaku sebelum peristiwa itu terjadi. Perpisahan Mami dan Papi.
Jadilah ku isi hari-hari libur bersama Papi dan perempuan itu. Satu minggu berada bersamanya, masih berat rasanya lidah ini memanggilnya “mama” . Meskipun perempuan itu begitu baik memperlakukanku. Perhatian begitu tulus. Setiap hari tak pernah lepas hidangan meja makan dari berbagai masakan kesukaanku. Berbagai cara, ia usahakan agar liburanku berkesan. Mengajak jalan-jalan ke Bukit Tinggi, membeli sate di Pariaman, merasakan beningnya air terjun Ngarai Sihanok, dan berbagai tempat lainnya yang di rasakan olehnya harus ku nikmati.
Dua minggu bersamanya, terasa ada kenyamanan saat aku berada di dekatnya. Belaian tangannya di kepalaku saat tubuhku asyik berebah menikmati sajian televisi, begitu lembut. Ucapan halus saat memanggil namaku. Cubitan pada pipiku saat ia merasa gemas. Keberadaannya selama 24 jam mendampingiku, terasa begitu berarti. Seolah aku mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tak pernah ku rasakan.
Tiga minggu bersamanya, lidah kaku ini telah berubah. Bagai burung kutilang yang selalu bersuara riang, begitulah aku saat bercerita di depan perempuan itu. Panggilan mama yang dulu enggan ku ucapkan, tak terasa mengalir dengan deru lancar dari bibir. Sehari tanpa panggilan itu rasanya ada yang kurang. Aku bebas bercerita padanya tentang beberapa pengalaman saat bolos sekolah, tentang beberapa orang teman laki-laki yang mulai mengirimkan surat cintanya, tentang kenakalanku saat SMA hingga di panggil ke ruang BP oleh wali kelas. Semua aku ceritakan tanpa ada beban bahwa wajahnya akan berubah menjadi merah marah atau suaranya akan melengking tinggi tanda tak setuju. Ia begitu tenang mendengarkan dengan sesekali menampakkan wajah tercengang di antara senyuman.
Di suatu hari, minggu keempat, saat aku baru saja menikmati indahnya bunga anggrek putih di taman, Mama mendekatiku, lalu menyodorkan selembar lipatan kertas “ Esok kau pulang nak, ini sikit kenang-kenangan. Bacalah jika ada waktu”. Ucapnya diiringi senyum. Ku ambil kertas tersebut, berwarna merah muda dengan hiasan bunga mawar kecil di setiap sudutnya.Setelah ku usapkan tangan pada baju untuk menghilangkan kotoran yang melekat, lipatan kertas itu ku buka.
Buat Anakku sayang: “Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau kehidupanmu; tapi marilah kita coba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan rasa jemu”
“ Aku memang hanya petempuan kedua.Tapi, izinkanlah aku mengisi bagian dirimu menjadi seorang ibu.Walau dari rahimku tak pernah terlahir engkau, anakku sayang”
***
Kini, tak terasa sudah 13 tahun waktu berselang sejak aku menerima surat tersebut. Berawal dari kenang-kenangan berupa surat yang di berikan mama-perempuan itu, aku mulai sering berkirim surat padanya. Berbagai kisah romantika hidup, sering ku ceritakan padanya. Keberadaannya bagiku telah menjadi satu sisi yang harus ada, ia adalah sahabat bagiku di saat kesepian dan kejenuhan menerpa silih berganti.
Seperti pintanya di akhir surat dahulu, kini aku memperlakukan perempuan itu bagai seorang ibu yang harus ku junjung tinggi. Walau dari rahimnya aku tak pernah terlahir, Tapi, perempuan itu adalah istri ayahku-seorang perempuan yang juga memiliki naluri ibu. Masih segar dalam ingatan, saat beberapa minggu aku tinggal bersamanya. Mama tak pernah jengah untuk berkata “Iko anak uniang, baru tibo kapatang” (Ini anak Uni, baru datang kemarin ), pada beberapa sanak famili ataupun tetangga yang sering bertanya.
Mengenal mama, hilang dalam benakku sosok buruk yang mengatakan ibu tiri kejam, ibu tiri tak punya kasih sayang.
Sungguh, padanya aku merasakan kasih sayang yang tak terhingga, kelembutan bahasanya yang indah, kesejukkan nasihat berharganya.
Curahan kasih sayang seorang ibu yang juga sering ku rasakan dari Mami-Ibu kandungku. Mama,ia adalah seorang wanita yang juga memiliki naluri seorang ibu. Dirinyapun, ingin merasakan selaksa kasih sayang dari anak suaminya tercinta, meski beberapa dari anaknya itu tak pernah terlahir darinya.
Pada perempuan itu, kini aku memanggilnya Mama. Menatap wajahnya padabingkai foto,memoriku merekam erat setiap lekukkan gurat wajahnya yang penuh kasih sayang. Ia kini mewarnai hidupku, duniaku. Kehadirannya mungkin pernah melukai hatiku, mencabik luka keluargaku. Tapi, sudahlah aku percaya di balik semua ini ada sutradara Mahakarya, Allah swt yang akan memberikan hikmah. Kini, tak ada luka menganga dariku, kakak dan adik-adikku, serta Mami padanya. Kami percaya, inilah hidup, life goes on. Ada sisi bahagia, ada sisi duka terluka. Kebahagiaan dan kedukaan yang memang harus ada bagai satu koin uang dengan dua sisi yang tak bisa terpisahkan.
Pada perempuan itu, ada cerita lain tentang seorang ibu yang mewarnai kehidupanku saat ini.

Minggu, 26 September 2010

sebuah nama sebuah kisah(Thank you for being a friend...you are apreciated more than you know...)

Mengenal begitu banyak orang di muka bumi ini, sering membuatku “kaget” ya terlalu berharap orang akan membalas kebaikan yang kita berikan mungkin ya? Jadi kalau suatu saat ternyata justru ketidakbaikkan yang orang itu berikan pada kita pastinya kita kecewa berat, apalagi kalau kita benar-benar merasa telah mengenalnya. Semua itu akan kita ketahui jika kita telah melewati sebuah proses. Basically enggak ada orang yang sempurna, karena pada dasarnya semua orang memiliki sifat buruk. Selain juga semua orang diciptakan dengan karakter yang berbeda. Justru hal-hal yang tidak sempurna itu merupakan tantangan yang harus kita hadapi 


Sebuah hubungan, baik itu pertemanan ataupun persahabatan seperti layaknya pekerjaan, butuh kerja keras supaya kita bisa makin mendalaminya. Jadi nggak semata-mata bisa berhasil begitu aja. Intinya, dengan melewati deretan waktu dan serangkaian proses kita bisa mengkaji dan mengkaji lagi, apakah kita bisa benar-benar menerima orang itu atau tidak. Lucunya, semakin kita kenal dia, menurutku kita malah makin nggak kenal sama dia.
 Artinya….semakin kita mengenal seseorang, semakin keluar sifat aslinya. Dan kitapun jadi semakin kaget saat dia melakukan sesuatu yang berada di luar ekspektasi kita. Kalau kita sudah berkomitmen untuk bersahabat dengannya, akhirnya yang bisa kita lakukan hanya mencoba mengerti dan menerimanya khan?
Apa itu membuat kita sulit untuk membuka persahabatan? Mungkin itu membuat sedikit sulit, tapi memang tidak akan pernah kita dapatkan 100% orang yang sesuai dengan kriteria kita dalam memilih seorang sahabat. Kunci suksesnya sebuah persahabatan, karena ada usaha memahami, menerima, dan memperbaiki, bukan karena sifat yang serasi alias aku ‘sepaham ama dia’.
Ku tanam pohon persahabatan,
berakar kesetiaan,
berdaun kepercayaan,
berbunga pengorbanan,
berbuah pengertian,
dirawat dengan kasih sayang,
di siram dengan ketulusan, dan
dipupuk dengan kejujuran ( H4NN1) 
 ...

Selasa, 14 September 2010

awas LBD di sekitar anda!


Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Sudah ku bilang jangan terlalu cinta
Kalau patah hati siapa mau nolong
Seperti langit dan matahari tak bersatu lagi

Hey ladies sekarang cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati dan juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semuanya bohong

Memanglah tak semua laki-laki busuk
Namun ladies tetaplah harus waspada
Semogalah kita semua akhirnya
Mendapatkan cinta yang tulus
( hey ladies- Rossa )


Pengorbanan mah layaknya buat orang-orang yang selama ini juga berkorban untuk kita.jeng!
Pengorbanan cuma layak diterima oleh orang-orang yang selama ini tulus mencintai kita, bahkan ketika kita tidak bisa memberikan apapun padanya.
Bila air mata kita diperuntukkan buat orang yang kita aja nggak tahu sedalam apa ia mencintai kita, apa nggak salah alamat tuh pengorbanan yang kita berikan?
Coba kita renungkan seberapa banyak orang yang salah menempatkan arti pengorbanan ini dalam hidupnya dan seberapa banyak orang yang justru menyandang status sebagai “korban” selamanya, Cuma karena nggak pandai memilah mana hal yang memang pantas kita korbankan dan siapa orang yang pantas menerima pengorbanan kita.
Sobat, pengorbanan memang indah, tentunya keindahan itu hanya pantas diterima oleh orang-orang yang selama ini dengan keindahannya menyinari kehidupan kita bukan?
Pengorbanan adalah hal yang terindah diberikan pada orang yang selama ini memberikan hatinya manakala kita dilanda resah dan kesulitan, misalnya kepada orang tua kita, saudara kita, sahabat kita....dan yang pasti cintailah sang Maha yang memberi cinta, itu yang paling utama.
"maka sobat, berhati-hatilah dimana kamu berdiri, sebab sandaran kepalamu adalah nyawa bagi esok hari".

( sedikit catatanku untuk tambahan lirik di atas)

Senin, 13 September 2010

Hanya naga yang bisa mengeluarkan asap dari hidungnya dengan aman.



Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika menyarankan kepada siapapun yang berusaha berhenti merokok untuk “ Berhentilah sama sekali dalam satu hari, bahkan satu menit –bagaimanapun caranya untuk membuat anda berhasil ‘ Sekaligus dalam satu menit.
            Siapapun yang melawan kecanduan tentu tahu bahwa satu menit adalah waktu yang sangat berharga.
Siapapun yang melawan kecanduan tentu tahu rasanya berada dalam cengkraman ketagihan, sulit untuk mengingat mengapa Anda ingin berhenti pada awalnya. Sulit untuk mengingat satu alasan agar tidak menyerah.
            Anda ingin sebuah alasan, Anda membutuhkan alasan. Disini juga, saat ini juga semoga tulisan ini menjadi salah satu alasan bagi Anda untuk tidak menyalakan rokok berikutnya, saya menuliskannya untuk membantu Anda menjadi seseorang yang Anda inginkan : Mantan Perokok.
            Merokok mengarah pada hal-hal yang buruk. Berhenti merupakan jalan  menuju kebaikan. Anda tentu sudah tahu itu. Namun, ketika desakan untuk merokok meluap-luap, anda mungkin akan kesulitan berpikir tentang apapun, kecuali mengambil sebatang rokok lagi.
            Menjadi seseorang yang bebas rokok mungkin merupakan tantangan tersulit yang pernah Anda hadapi. Dan sekali saja Anda berhasil, Anda punya hak penuh untuk merasa bangga terhadap diri sendiri .
            Anda bisa melakukan ini.
            Anda bisa melakukan ini.
            Anda bisa melakukan ini.
Suatu ketika ayahku pernah bertanya padaku, ingin kado ulang tahun apa  pada saat itu? Dan ku jawab : aku ingin ayah tidak merokok lagi, dan ini adalah terakhir kalinya aku melihat ayah merokok. Akupun mengambil rokok yang masih berada di antara jari-jarinya. Dia terdiam....dan ternyata itu satu-satunya kado yang paling lama baru ia berikan padaku, ....
Tanpa ku beritahu, aku yakin Ayahku tahu bahwa tembakau yang terbakar mengandung lebih dari 4000 zat kimia, termasuk 40 di antaranya di kenal sebagai penyebab kanker.
Setiap tahun, ribuan orang yang tidak merokokpun meninggal akibat kanker paru-paru di sebabkan asap rokok ( perokok pasif )
Dan akupun yakin, ayah dan para perokok lainnya tahu apa yang terkandung dalam rokok mereka :
Tembakau yang diisap mengandung zat kimia yang digunakan untuk menanam tembakau.
Nikotin menarik pembuluh darah yang dapat meningkatkan tekanan darah, merangsang jantung, serta menaikkan kadar lemak dalam darah.
Menyuntikkan- bahkan –satu tetes nikotin cair akan sangat mematikan.
Asap rokok yang putih mengandung hidrogen sianida.
Zat kimia di masukkan untuk membuat tembakau terbakar lebih cepat dan terasa berbeda.
Merokok mengurangi penyerapan vitamin C.
Bahan radioaktif  ditemukan dalam asap rokok, yang paling umum adalah polonium.
Meskipun apa yang saya tulis di atas itu belumlah mencakup semua zat berbahaya dari sebarang rokok, dan meskipun merekapun tahu, tapi nyatanya belum mampu mengubah pemahaman mereka menjadi seseorang yang tak lagi menyentuh ‘si putih’.
Ayahku menjadi seorang perokok selepas ia menyandang predikat mahasiswa, jadi begitu lulus lalu bekerja saat itulah ia mulai akrab dengan rokok hingga lebih dari tiga puluh tahun lamanya.
Hmm...jika aku hitung-hitung :
Harga satu karton rokok....ya Allah! Harganya semahal itu?
Satu bungkus perhari berarti 84 batang rokok per minggu
Satu bungkus per hari berarti 360 batang rokok  per bulan
Satu bungkus per hari berarti 4.380 batang rokok per tahun.
Satu bungkus per hari berarti 21.900 batang rokok dalam lima tahun.
Satu bungkus per hari berarti 43.800 batang rokok dalam 10 tahun.
Satu bungkus per hari berarti 65.700 batang rokok dalam 15 tahun
Satu bungkus per hari berarti 87.600 batang rokok dalam 20 tahun
Satu bungkus per hari berarti 109.500 batang rokok dalam 25 tahun.
Satu bungkus per hari berarti 131.700 batang rokok dalam 30 tahun.
 Mungkin bagi para perokok, merokok tampak seperti bercengkrama dengan teman lama, tetapi...sesungguhnya ia tidak pernah menjadi sebenar-benar teman bagi mereka.
Ayah mengidap sakit jantung, tapi tak  membuatnya berhenti untuk mengisap rokok dan masih setia membentuk lingkaran-lingkaran cincin dari setiap hembusan asap rokoknya. Dan sampai suatu ketika, ayahpun memilih vakum duet dengan “si putih” ketika dokter menyatakan bahwa ibuku memiliki masalah dengan paru-parunya akibat perokok pasif, kata dokter yang menanganinya asap rokok pada perokok pasif mengandung: Radon, Asbes, dan Benzena... Selain itu, tingkat partikel tar asap yang ada di dalam ruangan sering kali melebihi standar kualitas udara di luar ruangan. .Yup, jika dipikir-pikir ibuku jauh lebih lama mendampingi ayah dibandingkan kami keempat anaknya. Rata-rata kami selepas SMP pisah dari orang tua. Artinya dari mulai SMU hingga kami kuliah kami cukup jarang berinteraksi dengan ayah yang tiap harinya bagaikan kereta api mengepulkan asap L
Maka : apakah para perokok itu baru akan berhenti ketika akan kehilangan nyawanya atau minimal kesehatan orang yang ada di sekitar dia terganggu? Fiuhhh terlalu mendramatisir ya???
Satu hal yang aku tahu dari hasil wawancara dengan para perokok, apa efek positif yang membuat mereka betah berlama-lama hidup dengan si putih? Dan jawabnya, meringankan beban yang menumpuk di kepala. Mungkin yang perlu aku tambahkan adalah ‘seolah-olah’. Selain itu mengurangi rasa lapar- kalau ini aku dapatkan jawabannya dari salah seorang saudaraku yang jadwal kerjanya full dari jam 8pagi sampai dengan jam 9 malam. ( waktu itu kebetulan aku bertanya pada saat Ramadhan, dimana ia baru merasakan makan malam ketika usai bekerja ).
Dan dibalik itu semua ternyata para perokok yang “sadar” pun jumlahnya bejibun, mereka melakukan berbagai cara agar bisa “terpisah” dengan “si putih”.
Dengan metode hynoterapi, dengan mengunyah permen karet saat keinginan merokok itu menggebu, dengan membuang rokok-rokok yang ada di rumah dan berharap tidak menemukan satu batang rokokpun disana., dengan menunda kumpul-kumpul dengan teman-teman yang termasuk “gerombolan si perokok berat” dan adapula yang cukup dengan berjanji pada seseorang yang ia cintai, dan ia akan merasa sangat berdosa jika menjadi orang pertama yang menghianatinya.
Namun, adapula yang cukup “bebal” entah apa istilah yang tepat...mekipun iklan-iklan rokok selalu disertai efek samping dari bahaya merokok, namun faktanya itu tak mengubah semua justru para perokok cilik ramai bermunculan. Ada yang mengatakan : tak apa rajin merokok, kuncinya tetap makan dan minum dengan benar dan banyak berolahraga. Benarkah???
            Yang terakhir ingin aku tulis adalah : aku yakin, setiap perokok akan berhenti pada akhirnya-dengan satu cara atau lainnya, dan jauh di lubuk hati, Anda benar-benar peduli bukan?  ( alifa_1412 )

Kamis, 02 September 2010

melupakan yang seharusnya tak kau lupakan


Berbuat baik jika kau dilihat orang
Berkata halus jika kau didengar orang
Menghujat orang pun tak pernah ditinggalkan
Dzolimi orang pun selalu dilakukan
Kadang kau beramal
Kadang kau memfitnah
Padahal Tuhan selalu melihat
Pagi beriman, siang lupa lagi
Sore beriman, malam amnesia
Pagi beriman, siang lupa lagi
Sore beriman, malam amnesia
( Amnesia- Gigi )
sebuah lirik yang seharusnya membuat kita bercermin pada diri masing-masing.....

Sabtu, 28 Agustus 2010

Positif? Negatif?

hari ini saya belajar, bagaimana kita bisa tetap mengalirkan semangat yang positif, di tengah kegalauan kondisi yang begitu negatifnya. kalaupun itu sebuah kompensasi dari melarikan diri, toh kompensasi yang dilakukan harus tetap  menelurkan semangat hidup untuk orang lain.
Yup, mulai sekarang kita harus bertanya pada diri sendiri, hal positif apa yang bisa kita tularkan kepada orang lain ? Tidak usah dalam keadaan berduka, dalam kondisi ketika kita bahagia saja, hal apa yang bisa membuat orang lain menjalankan hidup ini dengan penuh rasa syukur? kapan perilaku kita ini bisa menjadi sebuah surat yang dapat dibaca orang lain?sebuah surat berjalan yang isinya memacu orang untuk bergerak ke arah yang benar dan optimis, dan sebuah surat yang sarat dengan pesan dan tips untuk melihat keadaan yang negatif dengan kecamata yang positif?
 

Selasa, 03 Agustus 2010

mengenal ayat-ayat cintaNya...

Keistimewaan al-Quran di atas kitab lainnya tidak terbatas pada bahasa yang sangat indah dan kandungannya yang serba sempuna, akan tetapi al Quran  juga istimewa dalam bacaan dan tulisannya.
Semua keistimewaan ini dapat dinikmati, manakala di pelajari dengan benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw dan praktik sahabatnya.
Kita sebagai muslim, tentunya tahu bahwa membaca al Quran merupakan kewajiban mendasar dan mempunyai nilai ibadah utama, terlebih jika membacanya sesuai dengan para ahli al Quran. Dengan mengikuti Tajwid al Quran, maka keaslian dan keotentikan al Quran dari segi bacaannya dapat tetap terjaga.
Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan menerapkan ilmu tajwid dalam membaca al- Quran adalah fardhu' ain atas setiap orang yang membaca al Quran baik di luar maupun di dalam shalat. Perintah ini datang dari Allah dan RasulNya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
"Dan Bacalah al-Quran itu dengan tartil "
( TQS. al-Muzzamil [73] :4 )
Dan Rasulullah saw bersabda :
"....bacalah al Quran dengan dialek dan suara orang Arab (yang fasih )....." ( HR At- Thabrani )
Imam Al-Jazari salah seorang ulama pakar ilmu tajwid dan Qiraat menegaskan dalam matannya :
" Membaca al Quran dengan tajwid adalah wajib. Siapa yang  tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa. Karena Allah menurunkannya dengan tajwid. Dan demikianlah al Quran dariNya sampai kepada kita" (Matan Imam Ibnul Jazari )
Membaca al Quran dengan menerapkan kaidah tajwid adalah wajb demi menjaga ashalah
( kemurnian ) al Quran sebagaimana di turunkan dari Allah swt, demikian pula sampainya kepada kita.
....( * semoga kita mampu membaca al Quran sesuai  dengan tajwid agar kita terlepas dari kesalahan-kesalahan saat membacanya. selain itu kitapun faham artinya, lalu kita hafalkan ayat-ayatNya , dan jangan lupa untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari  )

Sabtu, 31 Juli 2010

Badut juga manusia.......

Badut lucu kali setiap orang selalau gemes liatnya…
semua orang suka padanya…
tapi pernah gak kita bayangin filosofi badut itu adalah hal yang sangat misterius….
Badut punya dua sisi kehidupan…..
sisi pertama….
kehidupan real…:
kadang kita tak pernah berpikir jika seorang badut bukan hanya seorang penghibur yang bisa bikin kita tertawa,tersenyum bahkan menangis…..
mereka sama seperti kita pada saat tidak berkostum warna-warni manusia yang mencari jati diri untuk menghibur perut kempisnya….manusia yang bertarung dalam pahitnya kehidupan ini….
mereka bertarung bersama keluarga yang dihidupin pake Bahan Bakar Makanan.
Kehidupan Unreal:
“mereka penghibur yang sangat lucu…
mereka seorang PE-Lelucon kita…
mereka piintar menipu dengan senyuman…
mereka yang sangat suka dipeluk….
mereka yang bersepatu besar dan menggemaskan….
… Bertolak belakang dengan sisi yang satunya….

sedikit info ttg Sya-Ra ( Syaban- Ramadhan )

Pidato Rasulullah di Akhir Sya’ban (29 SYA’BAN) Menyambut Ramadhan

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari Salman r.a. ujarnya:

”Rasulullah saw pada hari terakhir dari bulan Sya’ban berkhuthbah di hadapan kami.

Maka beliau bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam (shalat) pada malam harinya sebagai suatu tahawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan).

Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, maka (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan yang lain. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, maka (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga (al jannah). Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah menambah rizki para mukmin.


Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu”.

Para sahabat berkata: “Ya Rasululullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa.”


Rasulullah saw. pun menjawab: “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sekalipun hanya sebutir korma atau sekedar seteguk air atau sehirup susu.


Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka.


Karena itu perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan ini.
Dua perkara yang dengannya kalian menyenangkan Tuhan kalian dan dua perkara lainnya sangat kalian butuhkan.
Dua perkara yang kalian lakukan untuk menyenangkan Tuhan kalian adalah: mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan kalian memohon ampunan kepada-Nya.

Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah kalian memohon surgaNya dan berlindung dari api neraka-Nya.


Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berpuasa niscaya Allah akan memberinya minum dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasa haus lagi sesudahnya hingga ia masuk surga.”

HENDAKNYA TIDAK PUASA PADA 29 ATAU 30 SYA’BAN

Tanggal 30 Sya’ban adalah saat yang meragukan kita apakah ia masih 30 Sya’ban atau sudah masuk 1 Ramadhan. Maka hendaknya kita tidak berpuasa sunnah pada tanggal 30 Sya’ban, karena hukumnya makruh.

Telah berkata ‘Ammar bin Yasir r.a. :

“Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diraguinya, berarti ia telah durhaka kepada Abul Qasim saw.” (HR. Ash-habus Sunan).

Abul Qasim yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw.

Hindari juga berpuasa tanggal 29 Sya’ban. Namun jika ia berpuasa pada tanggal 29 atau 30 Sya’ban karena kebetulan bertepatan dengan kebiasaannya, misalnya ia terbiasa berpuasa Dawud, maka hukumnya boleh dan tidak makruh.

Diterima dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw bersabda:

“Janganlah kamu dahului Puasa Ramadhan itu barang sehari atau dua hari, kecuali jika bertepatan dengan hari yang biasa dipuasakan, maka bolehlah kamu berpuasa pada hari itu.” (Diriwayatkan oleh Jamaah Ahli Hadits)

Ru’yatul Hilal Ramadhan


Tanggal 29 Sya’ban 1431 H bertepatan dengan Selasa tanggal 10 Agustus 2010. Untuk mengetahui apakah hari Rabu esok harinya sudah masuk 1 Ramadhan 1431 H atau masih 30 Sya’ban maka Allah SWT memberikan tuntunan dengan melakukan ru’yatul hilal. Ru’yatul Hilal adalah melihat bulan sabit (babi moon) yang menandai lahirnya bulan baru. Ru’yatul Hilal dilakukan beberapa saat setelah matahari terbenam.

Diriwayatkan al-Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Berpuasalah kalian sesuah melihat bulan (Ru’yatul Hilal) dan berbukalah kalian sesudah melihat bulan (Ru’yatul Hilal). Jika mendung menghalangi penglihatan kalian, maka sempurnakanlah Sya’ban menjadi 30 hari.”

Sumber:

Shahih Bukhari (Terj). Penerbit Widjaya. Jakarta. 1992

Shahih Muslim (Terj). Penerbit Widjaya. Jakarta. 1996

Nailul Authar Jilid 3 (Terj). Asy-Syaukani. PT. Bina Ilmu. Surabaya. 1978

Fiqih Sunnah Jilid 3 (Terj). Sayyid Sabiq. Penerbit PT Al-Ma’arif. Bandung. 1997

Fiqh Islam. H. Sulaiman Rasyid. Penerbit Sinar Baru. Bandung. 1988

Pedoman Puasa. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy. PT. Pustaka Rizki Putra. Semarang. 2005

Senin, 05 Juli 2010

sisi dilematis petani

Tapi tengkulak-tengkulak bergentayangan.
Namun lintah daratan bergentayangan.

Untuk apa punya Pemerintah, kalau hidup, terus-terusan susah.
(Penggalan syair lagu Desa oleh Iwan Fals)

Penggalan syair lagu di atas, yang kini sedang di rasakan oleh para petani. Bagaimana tidak, Tengkulak, lintah darat dan sejenisnya bergentayangan di mana-mana. Uang yang mereka dapatkan dari hasil panen, mau tidak mau harus dibayarkan kepada tengkulak. Itu mereka lakukan, karena sebelum panen mereka sudah meminjam uang kepada tengkulak. Sebenarnya itu tidak jadi soal, asal saja hasil panen yang mereka dapatkan di beli dengan harga tinggi. Kenyataan di lapangan,sungguh sangat jauh,  Gabah Kering Panen (GKP) di beli dengan harga  di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP)per kilogramnya.
Tidak itu saja, petani juga di hadapkan dengan persoalan yang lain. Harga berapun dibawah HPP perkilogramnya  oleh Bulog atau pemerintah. Sebuah harga yang jauh di bawah harga standar. Memang seperti itu yang terjadi selama ini. Di saat musim panen tiba, harga gabah, dan beras cenderung turun. Namun kalau paceklik datang, harga beras meroket bagai jet tempur. Sungguh miris nasip para petani, di saat musim paceklik tiba, mereka harus membeli beras yang notabane itu beras dari sawah mereka sendiri.
Lalu siapa yang seharusnya di persalahkan dalam kasus ini, petani, pemerintah atau tengkulak. Dari sisi petani mereka memang mau tidak mau harus meminjam uang di tengkulak. Uang tersebut mereka gunakan sebagai modal untuk masa-masa perawatan padi sampai panen tiba. Baik itu untuk pupuk atau obat-obatan. Dan memang harga pupuk dan obat-obatan sangat mahal. Wajar saja kalau petani kekurangan uang untuk modal. Alternatifnya, pinjam uang ke tengkulak. Akhirnya saat panen tiba, uang yang mereka terima hanya sekedar numpang lewat saja. Karena selanjutnya uang tersebut harus berpindah tangan kepada para tengkulak.
Dari sisi pemerintah, seharusnya mereka menggalakkan atau menghidupkan kembali Koperasi Unit Desa (KUD). Ini di perlukan guna membeli hasil panen dari petani. Atau paling tidak membuat harga gabah dan beras sesuai dengan harga yang di tetapkan oleh pemerintah. Selain itu, koperasi juga bisa memberikan pinjaman dalam bentuk pupuk dan obat-obatan dengan harga yang terjangkau. Sehingga petani tidak terlalu banyak berhutang untuk membiayai tanaman padi mereka. Tetapi sayang, kalau saya perhatikan koperasi-koperasi unit desa yang ada di desa-desa kini sudah tidak ada lagi, sudah banyak yang mati atau tidak beroperasi. Saya tidak tahu, mengapa itu bisa terjadi. Mungkin saja karena pola pembinaan koperasi yang tidak bagus. Mungkin saja para pegawainya tidak di gaji dengan selayaknya. Sehingga etos kerja mereka ogah-ogahan. Pemerintah seharusnya tanggap dalam hal ini.
Di negeri ini, terkadang memang banyak hal yang tidak masuk akal. Salah satu contoh, kita yang banyak menghasilkan gabah atau beras, namun harus menginpor beras dari luar. Bagaimana sebenarnya pola pikir orang-orang yang duduk di pemerintahan. Di pikiran orang awam seperti saya. Seharusnya kita tidak perlu menginpor beras. Karena saya rasa dari hasil panen yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makan. Tinggal bagaimana manajemen yang benar untuk mengolahnya.
Nasib yang di rasakan oleh para petani ini bukan cerita yang baru. Cerita ini sudah lama terjadi. Di setiap panen tiba, inilah yang selalu di rasakan oleh para petani. Kalau memang begini keadaannya, maka nasip petani: dulu, kini dan yang akan datang akan tetap sama saja. Selalu dalam kondisi yang tercepit. Kapan ya petani di negeri ini akan menikmati hidup yang layak. Kapan ya petani di negeri ini akan bangga menjadi petani. Bangga dalam artian memang jadi petani bisa di jadikan sebagai tumpuan untuk hidup yang layak.
Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tidak pindah ke kota.
Desa harus jadi modal utama, untuk kita mengembangkan diri.
(Penggalan sair lagu Desa oleh Iwan Fals)
Tetap semangat, dan terus berjuang.!!!!


di satu titik....

teringat dengan firmanMU dalam sebuah hadits,
Rosululloh saw. bersabda, "Alloh berfirman, 'Aku heran denganmu wahai anak Adam, Aku yang telah menciptakanmu tapi engkau menyembah selain Aku. Aku yang memberimu rezeki tapi engkau bersyukur kepada selain Aku. Aku perlihatkan rasa cintaKu kepadamu dengan memberi nikmat---padahal Aku tidak membutuhkanmu---tapi engkau perlihatkan rasa bencimu kepadaKu dengan melakukan maksiat, padahal engkau membutuhkanku. Kebaikanku senantiasa turun kepadamu tapi keburukanmu senantiasa naik kepadaku'"

Banyak pendosa,
ketika diingatkan agar berhenti dari maksiatnya,
serta merta menjawab bahwa Alloh SWT itu Maha Pengasih dan Penyayang.
Padahal, selain memiliki sifat tersebut, Engkau juga memiliki sifat Mahakeras azab-Nya..
saat firmanMu yang tertulis dalam QS. Al Maidah: 98 mengingatkan

Ya Alloh ya Rohman,
izinkanlah kami perbaiki semua sebelum waktu kami berjumpa denganMU tiba.

 (*Tadarrus malam kembali berkumandang, kali ini menemani telinga-telinga yang kehausan akan dengungan ayat suci di dalam sebuah taubat akbar yang tak henti henti disujudkan kepadaNya......)

di sebuah sudut....

“Tolonglah, Pak Satpam.”
“Tidak bisa. Sekali lagi tidak bisa.”
Surwono terkulai di depan gerbang rumah sakit umum Uapik Tenan, ia kehabisan kata-kata untuk membujuk satpam rumah sakit agar diizinkan masuk dan meminta perawatan untuk anaknya. Sudah satu jam ia berdebat dan hasilnya nihil. Satpam itu bersikukuh dengan apa yang telah dipesankan atasannya.
“Kalau tidak punya uang, ya tidak bisa masuk, dong.”
“Nanti saya usahakan uangnya, yang penting anak saya harus segera dirawat.”
“Ah, itu alasan kuno, paling-paling nunggak juga. Nunggak sampai kapan? Sampai sakit lagi? Atau sampai mati?”.........
enter
enter
file: di sebuah sudut

Minggu, 04 Juli 2010

Special For J & N

Dua insan telah memantapkan hati…
Tuk bersama seia sekata…
.
Bersama ia kan tumbuh…
Meninggi dan menggapai puncaknya…
.
Darinya kan bersemi bunga…
Betapa indah dipandang mata…
Nan wangi semerbak harum…
.
Bersama mereka kan berjalan…
Menempuh.. beriringan…
Tuk menggapai surga – Nya…
***
Semoga Allah memberkahi kalian.. memberkahi pernikahan kalian dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan..
Untuk dua sahabatku, Justin Adrini dan Nazar Ali yang akan bersanding bersama..
Keluarga ibarat pohon yang akan tumbuh jika terus disirami.. Siramilah ia dengan cinta.. Penuhilah ia dengan kasih sayang.. Ingatlah ALLAH janganlah lupa..
Sampai ia menghasilkan buah dan bunga.. Semoga kan terlahir dari kalian generasi rabbany.. generasi yang mencintai Allah dan Allah mencintainya.. Generasi yang tegak di atas islam dan sunnah..

Kamis, 01 Juli 2010

hai!!!! yuk bergabung!!!!


LOWONGAN RELAWAN RUMAH YATIM INDONESIA

Sahabat .... setelah melihat dan mengamati lebih dalam kegiatan-kegiatan anak-anak asuh dan anak-anak didik kita serta perkembangan kepribadian, intelektual, keterampilan, wawasan serta kecerdasan spiritualnya di beberapa tempat kegiatan yang selama ini kita bantu fasilitas dan finansialnya, Alhamdulillah cukup menggembirakan namun untuk ukuran sebuah perjuangan merubah peradaban dimasa depan haruslah ada upaya percepatan prestasi, untuk itu sangat dibutuhkan SDM yang mempunyai kemauan dan kemampuan yang unggul.

Maka dalam rangka menghadapi tahun ajaran baru 2010-2011 ini Human Developmen Centre Rumah Yatim Indonesia didukung oleh CSR PT. Syari’ah Tata Properti mengajak para sahabat FB RYI yang memliki kompetensi yang cukup dan memiliki semangat dan kepedulian untuk membangun Generasi Islam Yang Unggul dari kalangan Yatim dan Dhu’afa untuk bersama-sama bergabung sebagai Relawan Rumah Yatim Indonesia.

Adapun Kompetensi SDM Relawan yang kami butuhkan adalah :
1. Guru dan Pembimbing Tahfidh Al-Qur’an & Diniyah ( 5 orang )
2. Guru dan Pembimbing Bahasa Inggris ( 5 orang )
3. Guru dan Pembimbing Matematika dan Sain ( 5 orang )
4. Guru dan Pembimbing Komputer & Informatika ( 5 orang )
5. Guru dan Pembimbing Pertanian & Perikanan ( 5 orang )

PERSYARATAN UMUM :
1. Perempuan tidak terikat pernikahan ( Gadis atau Janda )
2. Umur tidak lebih dari 40 tahun
3. Sangat menyukai dunia pendidikan belajar mengajar non formal
4. Sangat menyukai tantangan, kreatif dan inovatif dalam menciptakan metodologi belajar mengajar yang menyenangkan
5. Siap Berpakaian sesuai Syari’ah
6. Siap menghidupkan sebagian malamnya untuk ibadah dan munajat
7. Siap membudayakan ibadah Nafilah (tambahan) seperti Baca Al-Qur’an setiap hari, Sholat Sunnah Rawatib, Puasa Senin Kamis dll
8. Siap mengikuti masa orientasi untuk kesamaan Visi dan Misi serta Sistem dan Metodologi KBM selama minimal 40 dan maksimal 3 bulan di Islamic Home Schooling ’ASHMA Tasikmalaya Jawa Barat.
9. Siap hidup di barak-barak derita Rumah Yatim, Panti Asuhan dan Pesantren
10. Siap Go Nasional dan Internasional

PERSYARATAN KHUSUS

A. Untuk Guru dan Pembimbing Tahfidh Al-Qur’an & Diniyah ( Kode = GA )
1. Pendidikan Minimal Madrasah Aliyah
2. Mempunyai hafalan minimal 5 Juz Al-Qur’an ( Juz 29, 30 dan Surah Al-Baqoroh )
3. Mempunyai sertifikasi Tahsinul Qur’an
4. Menguasai Aqidah dan cara beribadah Salafus Sholih

B. Untuk Guru dan Pembimbing Bahasa Inggris ( Kode = GI )
1. Pendidikan Minimal S1 ( diutamakan Sarjana Bahasa Inggris )
2. Sangat-sangat kompeten dibidang Bahasa Inggris baik speaking, writing dan Listening nya
3. Mampu mengajar peserta didik yang variatif mulai tingkat SD, SLTP, SLTA dan sesama Relawan
4. Mampu menstimulasi dan mempraktekan Bahasa Inggris dalam komunikasi dan aktifitas sehari-hari

C. Untuk Guru dan Pembimbing Matematika dan Sain (( Kode = GMS )
1. Pendidikan Minimal S1 ( diutamakan Sarjana Exacta )
2. Sangat-sangat kompeten dibidang Ilmu Matematika dan Sain
3. Mampu mengajar peserta didik yang variatif mulai tingkat SD, SLTP, SLTA dan sesama Relawan
4. Mampu menerapkan dalam praktek dan teknologi tepat guna

D. Untuk Guru dan Pembimbing Komputer dan Informatika (( Kode = GKI )
1. Pendidikan Minimal S1 ( diutamakan Sarjana Teknologi Informatika )
2. Sangat-sangat kompeten dibidang Ilmu Komputer dan Informatika
3. Minimal Menguasai dan mampu mengajarkan OS dan Installasinya, Ms Office, Blog dan Web Developer, Dasar-dasar Pemrograman, Teknik Jaringan dan aplikasi penunjang lainnya
4. Menguasai semua jenis jejaring sosial

E. Untuk Guru dan Pembimbing Pertanian dan Perikanan ( Kode = GPP )
1. Pendidikan Minimal S1 ( diutamakan Sarjana Pertanian/Perikanan )
2. Sangat-sangat kompeten dibidang Ilmu Pertanian/Perikanan
3. Menguasai beberapa jenis budidaya dibidang Pertanian dan Perikanan seperti : Budidaya Belut, Bebek, Lele, dan Tanaman Agro Industri
4. Memiliki Jiwa Kewirausahaan yang Tinggi

KOMPENSASI FASILITAS PENUNJANG UNTUK RELAWAN
1. Gaji Pokok diatas UMR daerah setempat
2. Tunjangan Tempat Tinggal
3. Kendaraan Operasional
4. Tunjangan Konsumsi
5. Net Book yang on line 24 jam
6. Sarana Belajar Mengajar dilengkapi Komputer dengan jumlah yang cukup dengan berbagai Software Multimedia, dan tersambung dengan Internet
7. Untuk Presentasi Belajar Mengajar disediakan juga Infokus

OK, bagi Anda yang ingin menjadi Orang yang LEBIH KREATIF, LEBIH INOVATIF, LEBIH PUNYA OTORITAS, LEBIH SHOLIHAH, LEBIH BERMANFAAT buat orang yang LEBIH BANYAK LAGI, maka SEKARANG JUGA dimanapun tempat Anda tinggal, segera DAFTAR, DAFTAR dan DAFTAR

CARANYA ?
Isi saja formulir dibawah ini dan langsung kirim ke email : hdcryi@gmail.com, setelah itu Anda akan mendapatkan konfirmasi untuk melakukan seleksi selanjutnya

Aduuuh..... GIMANA kalau Saya tidak memenuhi persyaratan KHUSUS diatas ? Daftar saja , asal Anda siap dengan persyaratan UMUM, hanya saja Anda harus memperpanjang masa Orientasinya minimal selama 3 bulan.

FORMULIR PENDAFTARAN CALON RELAWAN RUMAH YATIM INDONESIA

Kode Relawan :
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Tempat Tgl Lahir :
Alamat Tinggal Sekarang :
Alamat Orang Tua/Keluarga :
Alamat email :
No Telepon / HP :
Riwayat Pendidikan : dari SD hingga Pendidikan Terakhir
Pengalaman Kerja :
Pengalaman Berorganisasi :
Pengalaman Berpartai :
Hobi :
Prestasi yang pernah diraih :
Sertakan Foto Anda Terakhir

 dikirim langsung ke email:  hdcryi@gmail.com
 pendaftarannya di tunggu sampai tanggal 15 Juli 2010.

KAMI AKAN SANGAT BERTERIMA KASIH JIKA INFORMASI INI JUGA ANDA PUBLIKASIKAN ATAU ANDA BERIKAN KEPADA SAHABAT-SAHABAT ANDA YANG MUNGKIN BERMINAT DENGAN INFORMASI INI.




Salam Hormat Kami
Rumah Yatim Indonesia


MUHAMMAD ALY
Pimpinan

Senin, 28 Juni 2010

kenakan kerudung n jilbabmu!


DEFINISI JILBAB
Diterangkan dalam kamus al Muhith, jilbab adalah pakaian yang luas untuk wanita yang dapat menutupi pakaian rumahnya seperti milhafah (mantel).
Tafsir Jalalain (jilid 3:1803) memberikan arti jilbab sebagai kain yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.
Jauhari dalam Ash Shihah mengatakan jilbab adalah kain penutup tubuh wanita dari atas sampai bawah.
Khaththath Usman Thaha dalam Tafsir wa Bayan menjelaskan jilbab adalah apa-apa yang dapat menutupi seperti seprai atas tubuh wanita hingga mendekati tanah.
Fiqh Sunnah oleh Sayyid Sabiq Jilid 7 (Edisi Indonesia) menerangkan jilbab adalah baju mantel.
Dalam Kitab Mujam al Wasith hal 128 jilbab diartikan sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh atau pakaian luar yang dikenakan diatas pakaian rumah seperti mantel.

KEWAJIBAN BERKERUDUNG & BERJILBAB

* Kewajiban Berkerudung, diterangkan pada QS An Nuur:31 :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

*Kewajiban berjilbab diterangkan pada Qur’an surat Al-Ahzab:59:


Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Ahzab:59
 

BATAS AURAT WANITA

Batas aurat wanita adalah wajah dan telapak tangan sebagaimana disebutkan dalam hadits:
Hadis riwayat Aisyah r.a., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).

Demikianlah penjelasan tentang pakaian menurut syari'at 
serta batas aurat wanita muslimah, 
maka ketika telah memgetahui perbedaan kerudung&jilbab serta mengetahui 
batas auratmu maka kenakanlah segera kerudung&jilbabmu n_n

Nasehat Seorang Bapak Untuk Calon Menantu (yang udah jadi menantu juga gak papa)

"Perempuan yang duduk di sisi ananda bukanlah segumpal daging
yang dapat ananda kerat dengan semena-mena, dan bukan pula
budak belian yang dapat ananda perlakukan sewenang-wenang.
Ia adalah perempuan yang dianugrahkan Allah kepada keluarga
kami dan mulai pagi ini dianugrahkan Allah untuk membuat hidup
ananda lebih indah dan lebih bermakna. Perempuan yang anak
kami itu mulai sekarang menjadi amanah Allah yang harus ananda
pertanggungjawabkan lahirnya dan bathinnya ke hadapan Allah.
Karena itu muliakanlah perempuan yang jadi isterimu itu sesuai
dengan perintah Rasulullah SAW yang pernah bersabda:

”Tidak memuliakan perempuan kecuali laki-laki yang mulia.
Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga.”


Rasulullah adalah manusia paling mulia. Dengarlah apa yang dikatakan
Siti Aisyah yang menceritakan bagaimana Rasulullah memuliakan isterinya.

“Di rumah,”kata Siti Aisyah,”Rasulullah melayani keperluan isterinya dan
rumahtangganya . Rasulullah tidak jarang melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, menyapu lantai dan membersihkan pakaian”


Rasulullah memanggil isterinya dengan panggilan yang baik. Setelah
Rasulullah wafat, ada beberapa orang menemui Siti Aisyah dan memintanya
agar menceritakan perilaku Rasul. Siti Aisyah sesaat tidak menjawab permintaan
itu. Air matanya berderai. Kemudian dengan nafas panjang dan lidah yang agak
kelu, ia berkata:

”Kana kullu amrihi ajaba … ”
(Ah…semua perilakunya indah…”)”

Kalau Bapa harus menyimpulkan nasihat Bapa kepadamu, Bapa hanya ingin
mengatakan:
"Muliakan anak Bapa yang menjadi istrimu itu dengan penuh kemesraan,kesucian,
kesetiaan dan penghormatan, hingga kalau suatu hari Bapa atau Mamah atau
siapapun bertanya kepada isterimu ini tentang kamu dan perlakuan mu padanya,
maka Insya Allah, isterimu yang anak Bapa dan Mamah itu akan menjawab:
Ah…semua perilakunya indah dan menakjubkan
http://babyhakunamatata.multiply.com
* spesial tuk sahabatku yang beberapa hari lagi akan menempuh hidup baru: semoga menjadi keluarga yang SaMaRa( Sakinah, Mawaddah waRahmah ) ya..........

Ya Sudahlah....

KeTiKa MiMpiMu
yAnG BeGiTu InDaH
TaK PeRnAh TeRwUjUd
Ya SuDaHLaH…

SaAt KaU BeRLaRi
MeNgEJaR AnGanMu
DaN TaK PeRnAh SaMpAi
Ya SuDaHLah…

ApApun yAnG tErJaDi
Ku KaN SlaLu AdA UnTuKmu
JaNgAn laH KaU BeRsEdiH
CoZ eVryThiNg GoNNa Be OkEy..

SaAT KaU BeRhArAp
KeRaMaHaN CiNta
TaK PeRnAh kAu dApAT
Ya SuDaHLaH…………………….

ApApun yAnG tErJaDi
Ku KaN SlaLu AdA UnTuKmu
JaNgAn laH KaU BeRsEdiH
CoZ eVryThiNg GoNNa Be OkEy..


By: Bondan & Fade 2 Black

tentang rasa malu yang redup tenggelam.....

 

JAKARTA (voa-islaml.com)– Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan bahaya dan kebodohan pelaku seks bebas yang direkam dalam video bertitel ‘Ariel, Luna Maya dan Cut Tari.’ Penyair kondang Taufik Ismail menuangkan kejahatan gerakan kebebasan syahwat yang bisa menghancurkan moral bangsa, dalam sebuah puisi religius.

Dalam seruan penghapusan pornografi yang disebut “Deklarasi Menteng” yang dilakukan di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, Jumat (25/6/2010), Taufik membacakan puisi yang patut direnungkan oleh Ariel Peterpan dan para penggemarnya. Inilah petikannya:
GERAKAN SYAHWAT MERDEKA
(Atau tentang rasa malu yang redup tenggelam di tanah air kita)
Reformasi sebagai gelombang raksasa
Membawa perubahan politik dahsyat satu dasawarsa
Dan menumpang masuklah penghancur nilai-nilai luhur bangsa,
Penumpang destruktif pelaksana
Dengan ciri kerja gabungan utama:
Permisif: serba boleh
Adiktif: serba kecanduan
Brutalistik: serba kekerasan
Transgresif: serba melanggar aturan
Hedonistik: serba mau enak, foya-foya
Materialistik: serba benda, diukur

Dan mereka bekerja dengan leluasa,
karena tidak ada rasa malu lagi dalam panca indera

Dengan mengusung nilai permisif, serba boleh begitu-begini
Hak orang lain diambil, tanpa rasa malu lagi
Populernya ini disebut korupsi
Dan menjadilah negeri ini menduduki papan atas di dunia koruptif kini
Karena rasa malu terkikis nyaris habis

Nilai permisif yang serba boleh itu
menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain
Diambil dicuri tanpa rasa risih
Karena rasa malu sudah sangat erosi
...Nilai permisif yang serba boleh itu menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain diambil dan dicuri tanpa rasa risih...
Perilaku adiktif, serba kecanduan di negeri kita ini
Melingkupi alkohol, nikotin, narkotika dan pornografi
Dilakukan orang karena rasa malu yang makin kerdil mengecil

Tingkah laku brutalistik, serba kekerasan
Menyebabkan wajah Indonesia tak lagi ramah dan sopan

Sedikit-sedikit murka, kepalan teracung, kata-kata nista
Menggoyang pagar, merusak kantor, membakar kendara
Bringas, ganas, sampai membunuh sesama bangsa
Begitulah rasa malu sudah habis dan sirna

Kelakuan transgresif, serba melanggar peraturan
Mengakunya progresif, pelopor kemajuan
Tapi sejatinya transgresor, melangkahi merusak tatanan
Mendobrak tabu kepada yang muda diajarkan
Karena rasa malu sudah hancur berantakan

Perilaku hedonistik, serba mau enak dan foya-foya
Memperagakan kekayaan di lautan kemiskinan
Empati jadi direduksi luar biasa
Karena rasa malu sudah raib ke angkasa

Kelakuan materialistik, serba benda
Segala aspek kehidupan diukur dengan uang semata
Cengkeramannya makin terasa dalam perilaku hidup kita
Karena rasa malu akan kita cari kemana

Inilah adegan kehancuran budaya bangsa kita
Salah satu sebab utama, dari banyak faktor yang dapat dieja
Yang sepatutnya kita sebut sambil menangis

Di dalam praktik di masyarakat kita hari ini
Terutama berlangsung sejak Reformasi
Tak ada sosok dan bentuk organisasi resminya
Tapi jaringan kerjasamanya mendunia,
Kapital raksasa mendanainya,
Ideologi gabungan melandasinya
Dengan gagasan neo-liberalisme sebagai lokomotifnya
Dan banyak media massa jadi pengeras suaranya
Dan tak ada rasa malu dalam pelaksanaannya
Inilah Gerakan Syahwat Merdeka
Dan pornografi salah satu komponen pentingnya.

Menanggapi Kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik)


 
YEL-YEL aksi Tolak Kenaikan TDL

Ayo lihatlah kawan
Tayangan televisi
TDL naik lagi
Di awal Juli nanti..
Islam Punya solusi
Tapi mereka tuli
Kapi..talis...lah biang keladi.

[Al-Islam 512]
Pada Selasa, 15 Juni lalu, rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Darwin Saleh akhirnya menyetujui kenaikan TDL untuk semua pelanggan. Kenaikannya bervariasi. Yang terkecil golongan industri berdaya 1.300-2.200 VA naik 6%. Yang paling paling besar golongan rumah tangga berdaya 1300-5500 VA naik 18%. Adapun golongan rumah tangga berdaya 450 - 900 VA tidak dinaikkan.

Kenaikan TDL itu konon dilakukan untuk menutupi kekurangan subsidi listrik. Menurut perhitungan, subsidi listrik pada APBN-P 2010, biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik Rp 144,35 triliun. Tingkat pendapatan yang dibutuhkan PLN (BPP ditambah 8% margin usaha) Rp 155,90 triliun. Padahal pendapatan penjualan tenaga listrik Rp 95,8 triliun. Jadi, kebutuhan subsidi listrik tahun 2010 semestinya Rp 60 triliun. Namun, alokasi subsidi yang disetujui DPR dalam APBN-P 2010 hanya sebesar Rp 55,15 triliun, artinya masih kurang Rp 4,85 triliun. Kekurangan dana itulah yang harus ditutup oleh pelanggan golongan mampu lewat kenaikan TDL.

Dampak Kenaikan Tarif Listrik

Kenaikan TDL itu hampir bisa dipastikan akan mengakibatkan kenaikan harga-harga barang kebutuhan. Sebab, semua produsen mulai dari bahan mentah hingga produk setengah jadi pasti akan menaikkan harga jual produknya sehingga kenaikan harga produk akhir akan cukup besar. Ironisnya, kenaikan harga itu bisa terjadi pada sebagian besar barang kebutuhan. Kenaikan harga barang-barang itu akan dirasakan oleh semua orang. Bagi kelompok masyarakat pelanggan listrik 450 - 900 VA, kenaikan harga-harga itu pasti akan terasa berat. Sebab, mereka sebagian besar–kalau tidak seluruhnya–berpenghasilan minim. Mereka itu di antaranya adalah petani, buruh tani, pedagang asongan, buruh pabrik, pekerja serabutan dan semisalnya. Bagi kalangan petani, kenaikan harga itu menjadi pukulan kedua setelah pada awal April lalu harus menghadapi kenaikan harga pupuk hingga 45%.

Kalangan industri juga akan merasakan dampak kenaikan TDL itu meski bervariasi tingkatnya. Industri dengan biaya listrik besar seperti industri tekstil, mebel, semen, kaca lembaran, baja, roti, termasuk perhotelan terutama kelas melati, dsb, akan sangat terpengaruh. Bagi industri, solusi menaikkan harga jual produk hampir tidak mungkin karena daya saing produk akan kalah dibandingkan dengan produk lain terutama impor. Karena itu, agar bisa bertahan, yang paling mungkin adalah mengurangi produksi, atau memangkas biaya lain, dan ujung-ujungnya adalah melakukan PHK. Lagi-lagi kelompok masyarakat kecillah yang harus menanggung akibat paling fatal.

Bagi kalangan industri terutama UKM kenaikan TDL itu akan menurunkan daya saing. Daya saing itu sangat diperlukan untuk bisa bertahan di tengah gempuran produk impor pasca CAFTA (Kesepakatan Perdagangan Bebas Cina-Asean) dan sebentar lagi akan berlaku free trade (perdagangan bebas) dengan India. Semestinya daya saing itu ditingkatkan, bukan malah diturunkan dengan kenaikan TDL. Jika industri kesulitan untuk bertahan hidup, itu artinya masalah pengangguran akan terus menghantui atau bahkan bertambah besar jumlahnya akibat gelombang PHK dan tidak terserapnya angkatan kerja baru. Itu bisa saja menjadi salah satu dampak bergilir yang paling serius dari kenaikan TDL, apalagi jika BBM juga kembali dinaikkan seperti yang sudah mulai diwacanakan selama ini.


Tidak Adakah Solusi Lain?

Pada 8 Maret 2010 lalu Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tarif dasar listrik akan naik pada bulan Juli 2010. Ketika itu Menkeu mengisyaratkan tarif listrik akan naik rata-rata 15%. Alasan kenaikan tersebut karena Pemerintah menaikkan marjin keuntungan PT PLN (persero) dari 5% menjadi 8% (Tempointeraktif.com, 9/3/2010).

Di sisi lain, karena PLN sudah menjamin mulai 1 Juli tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir, PLN harus menambah pasokan BBM. Akibatnya, pengeluaran bertambah bengkak. Penambahan penggunaan BBM itu karena minimnya pasokan gas yang diterima PLN, sementara sangat sulit dan hampir-hampir PLN merasa frustasi untuk mendapatkan tambahan pasokan gas yang baru. Padahal jika sebagian besar pembangkit PLN digerakkan dengan gas, PLN akan bisa menghemat puluhan triliun. Jika itu terealiasasi maka dengan dana yang dihemat itu PLN bisa membangun jaringan atau pembangkit baru sehingga penyediaan tenaga listrik akan lebih merata dan terjamin. Sayangnya, hal itu untuk saat ini masih sebatas mimpi.

Kenaikan TDL tidak akan terus menjadi ancaman seandainya PLN bisa mendapatkan pasokan gas dalam jumlah yang cukup dan terjamin. Apalagi jika diiringi dengan pengembangan sumber listrik yang terbarukan seperti panas bumi, tenaga surya, air, angin, gelombang laut, dsb; atau bahkan mengembangkan PLTN (Nuklir) yang meski tidak terbarukan tapi bisa menyediakan tenaga listrik dalam jumlah sangat besar.

Namun, sayang hal itu tidak bisa terjadi saat ini. Pasalnya, gas produksi dalam negeri justru lebih banyak diekspor dengan kontrak jangka panjang. Pangkalnya adalah UU yang dibuat DPR yaitu UU No 22 tahun 2001 tentang Migas yang mengamanatkan Domestic Market Obligation (DMO)–kewajiban suplai gas untuk kebutuhan dalam negeri–hanya minimal 25%. Akibatnya, gas Tangguh terus mengalir ke luar, di antaranya ke Cina dengan harga yang murah. Gas Natuna Blok B telah diikatkan kontrak untuk mensuplai Singapura selama cadangannya masih ada. Gas-gas dari lapangan lainnya sama saja. Akibatnya, saat kita (terutama PLN) sangat membutuhkan gas seperti sekarang, belum tampak keinginan atau keberanian Pemerintah untuk merundingkan ulang penjualan gas ke luar negeri itu sehingga bisa dialihkan untuk mensuplai kebutuhan dalam negeri, termasuk PLN. Bahkan terhadap gas Donggi Senoro yang hendak dijual saja, Pemerintah tampak tidak berani memutuskan lebih banyak untuk kebutuhan dalam negeri; hanya sekitar 30% untuk dalam negeri, sementara 70% dijual ke luar negeri.

Apalagi pengusahaan gas itu diserahkan kepada kontraktor yang hampir semuanya asing. Akibatnya, Pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengelola gas itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sungguh ironis! Gas milik kita yang sangat kita butuhkan dijual ke luar negeri, bahkan ada yang dengan harga murah, sementara industri dalam negeri kesulitan termasuk PLN dan kita harus mengimpor BBM dengan harga mahal. Itulah di antaranya akibat UU yang dibuat oleh mereka yang konon menjadi wakil-wakil rakyat kita sendiri. Belum lagi adanya jaringan “mafia” di trading “energi” yang banyak memainkan produk UU demi kepentingan bisnisnya.

Dengan demikian, demokrasi sesungguhnya menjadi lahan bagi tumbuh suburnya para penjahat yang mengatasnamakan rakyat untuk merampok harta rakyat. Ini adalah salah satu pangkal persoalan dalam masalah ini. Semua itu adalah akibat doktrin ideologi dan sistem ekonomi Kapitalisme yang diadopsi di negeri ini.

Ideologi Kapitalisme mendoktrinkan bahwa campur tangan negara harus seminimal mungkin. Dalam penyediaan listrik ini pun, negara akhirnya memerankan diri sebagai pedagang dan memposisikan rakyat sebagai konsumen. Ideologi dan sistem ekonomi kapitalis juga mendoktrinkan pengelolaan SDA diserahkan kepada swasta. Tampak jelas, pangkal dari masalah TDL ini adalah politik energi dan pengelolaan SDA yang berlandasan ideologi Kapitalisme dengan sistem ekonominya seraya berpaling dari peringatan (ketentuan) Allah. Ini sudah diperingatkan oleh Allah dalam QS Thaha [20]: 124

Pandangan Islam

Islam menggariskan pemerintah (negara) berkewajiban memelihara urusan dan kemaslahatan rakyat. Dalam memberikan pelayanan kepada rakyat, negara tidak boleh berpikir untuk mengcari untung. Yang harus menjadi fokus pemerintah adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada rakyat semaksimal dan sesempurna mungkin. Ini pula yang harus dijadikan pikiran dasar dalam menyediakan tenaga listrik.

Islam menetapkan bahwa kekayaan alam seperti gas, minyak, barang tambang, dsb sebagai milik umum; milik seluruh rakyat. Kekayaan alam itu tidak boleh dikuasai oleh segelintir orang atau pihak swasta. Kekayaan alam itu harus dikelola oleh negara bukan sebagai pemilik, tetapi hanya mewakili rakyat yang mejadi pemilik kekayaan itu. Seluruh hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat, di antaranya dalam bentuk berbagai pelayanan, termasuk penyediaan tenaga listrik. Nabi saw. pernah bersabda:

الْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْكَلإَِ وَالْمَاءِ وَالنَّارِ

Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud, Ahmad dan al-Baihaqi).

Kata api pengertiannya mencakup sumber energi, termasuk listrik. Artinya, Islam menetapkan listrik sebagai milik umum, milik seluruh rakyat. Karena itu, untuk melaksanakan kewajiban memelihara urusan rakyat, negara harus mengelola tenaga listrik dalam posisi mewakili rakyat sebagai pemiliknya. Jadi fokus pemerintah adalah menjamin penyediaan dan pelayanan tenaga listrik semaksimal dan sesempurna mungkin untuk seluruh rakyat. Bahan bakarnya dipasok dari hasil eksploitasi kekayaan milik rakyat baik BBM, gas, batubara, panas bumi, dsb. Biayanya diambil dari hasil pengelolaan kekayaan alam yang juga milik rakyat. Dengan begitu tenaga listrik bisa disediakan semaksimal dan sesempurna mungkin dengan harga yang murah. Dengan itu pula lapangan kerja akan bisa dibuka seluas-luasnya karena industri bisa berkembang dengan baik sekaligus berdaya saing tinggi. Harga-harga kebutuhan akan murah atau mudah dijangkau. Pada akhirnya kesejahteraan akan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat.

Wahai Kaum Muslim:

Masalah kenaikan TDL dan semua problem yang dihadapi masyarakat saat ini berpangkal pada penerapan ideologi Kapitalisme berikut sistem turunannya terutama sistem politik dan sistem ekonomi. Selama ideologi Kapitalisme berikut sistemnya itu masih diadopsi, selama itu pula masalah tidak akan pernah berhenti mendera masyarakat.

Karena itu, ideologi dan sistem Kapitalisme itu harus ditinggalkan. Selanjutnya negera ini harus segera mengambil dan menerapkan ideologi dan sistem Islam dengan syariahnya dalam sistem Khilafah. Hanya dengan itu umat manusia bisa memandang masa depan yang lebih baik. Sungguh telah tiba saatnya untuk mewujudkan semua itu.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian menuju sesuatu yang memberi kalian kehidupan (QS al-Anfal [8]: 24).

ketika luka menyapa...

luka tu adalah penyakit hati, jgn sampai menggerogoti tubuh yg lain, seperti bara api yg senantiasa menggerogoti kayu sampai habis jd abu, jgn krn rasa tu membuat kita lalai pd kewajiban kita, bencilah sifat'nya, bencilah tingkahnya, nasihatilah diri'nya, bantahlah jika menyuruh pd kesalahan,,, manusia tiada yg sempurna, selama hayat msh ada, kesalahan bs d perbaiki, selebihnya Allah lah yg maha mengetahui akan hidayah dan dhalalah...
(mengutip perkataan seorang sahabat ) ....

Kamis, 24 Juni 2010

just 4 u mom

Bunda,
Aku tak bisa membayangkan hari pertama turun dari alam ruh. Allah menitipkankanku di gua garbamu.Tak bisa ku bayangkan ketika berumur sedetik, dua detik, enam puluh detik, dua menit, tiga jam, sehari, seminggu, sebulan hingga berbulan-bulan. Dimana kau membawaku kemana kau pergi, ngilu saat menendang -nendang.
Ajaib! Kau menyambut semesta dengan   sabar dan suka cita yang dalam. " Ini anugerah termahal dari Maharahman." ucapmu pada semesta alam. Sama sekali kau tak perduli monster kematian yang memayungimu sejak awal hadirku dan detik-detik kontraksi. Saat pekik pertamaku menembus seluruh mata angin dunia, kau tersenyum. Mengapa kau tersenyum, bunda? Bukankah kau kesakitan? Aku telah berutang nyawa padamu. Hanya surga yang pantas bagimu....

"Mom, I love you more than I can say,I love you from the deepest of my heart, I love you more with all I am "

 http://sl.glitter-graphics.net/pub/1029/1029219qeobomkg5z.gif

Rabu, 23 Juni 2010

Mari Lebih Dekat DenganNya....



TAHAJUD
Sabda Nabi, “ Shalat Tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari penyakit” (HR at-Tirmidzi).
Tips bangun malam/dini hari :
  1. Jangan merasa bangun malam/ dinihari itu sulit, perasaan “sulit” akan menjadi sugesti negatif yang makin memberatkan diri untuk bangun.
  2. Jaga keikhlasan serta perbanyak istighfar dan zikir, boleh jadi dosa dan kelalaian dirilah yang mengakibatkan sulitnya kita untuk bangun kemudian beribadah.
  3. Mengingat manfaat ibadah pada waktu ini-baik itu tahajud ataupun shalat jamaah subuh, manfaat dunia maupun akhirat-tulis jika perlu, agar semangat baru selalu terasa tiap kali membacanya.
  4. Sebelum tidur, lakukan adab-adab yang dituntunkan syari’at, seperti berwudhu, berdoa, posisi tidur, dsb. Penjagaan Allah diawali dari penjagaan kita terhadap adab dan tuntunan yang telah digariskanNya. Insya Allah akan terasa mudah sekali untuk bangun malam jika poin ini dipenuhi.
  5. Kenali lama tidur ideal masing-masing. Apakah itu 2 jam, 5 jam, 6 atau 7 jam; sehingga kita tahu kapan saat harus tidur dengan memperkirakan waktu bangun sekitar jam 3 dinihari. Lebih baik kerjakan tugas/lembur dini hari, daripada malam harinya.
  6. Jangan melupakan tidur siang selagi ada kesempatan. Tidur siang memperkuat daya tahan kita untuk bangun malam harinya
  7. Letakkan bel /alarm pada tempat yang kurang terjangkau tapi masih terdengar keras, semisal di bagian atas tempat tidur. Sehingga kita bangun tapi tidak sekedar untuk mematikan alarm tersebut. Jika perlu, saling mengingatkan/membangunkan sesama teman.
  8. Bertahap dalam mendidik diri. Maksudnya, pada awal pengerjaan ibadah, ambil rakaat Tahajud yang ringan(2-4 rakaat) dengan jeda yang tidak terlalu jauh dengan Shalat subuh. Setelah itu ditingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan kita.
Amr Ibnu Abbas berkata : saya mendengar Nabi Saw, bersabda: “ Sedekat-dekatnya hamba kepada Allah Swt, ialah di tengah malam yang akhir, maka jika engkau termasuk golongan orang yang berdzikir kepada Allah Swt, pada waktu itu usahakanlah!” (HR al-Hakim)
Di saat masih banyak manusia yang lalai dan terlelap, terimalah ketundukanku ini ya Rabb………
DHUHA
Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:” Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya. “ (HR Muslim)
Tips mengerjakan shalat Dhuha di tengah kesibukan:
  1. Tentukan waktu rehat sesuai jadwal kita pada pagi harinya, kemudian niatkan Dhuha pada waktu itu. Jika memang tidak ada, kerjakan pada awal waktunya.
  2. Berwudhulah sebelum berangkat beraktivitas, kesucian diri memudahkan jiwa tunduk dalam ibadah.
  3. Buat reminder(pengingat) pada handphone/organizer kita, untuk mengerjakan shalat Dhuha.
  4. Bergaullah dengan teman-teman yang terbiasa melakukan shalat Dhuha, agar kebiasaan itu juga mendarah daging dalam diri kita.
Inilah rehat yang tidak sekedar rehat, Daripada sekedar duduk-duduk mengobrol, ayo rehat dengan ber-Dhuha dan segera kembali beraktivitas setelahnya. Kemudian, rasakan bedanya!
TIDUR SIANG
Tengah hari adalah masa paling sesuai untuk tidur sekejap karena sistem dalam tubuh manusia secara biologis efektif dalam memanfaatkan fase rehat atau tidur pada waktu ini. Fase ini disebut, midafternoon quiescent phase atau a secondary sleep gate.
Lalu , berapa lama sebaiknya kita terlelap di siang hari?
Jawabannya sederhana : tergantung kualitas tidurnya. Dengan kata lain, bukan karena lamanya tidur, tidur seseorang di katakan berkualitas. Kualitas tidur di tentukan oleh tercapai tidaknya kedalaman tidur, yang dalam bahasa kita dinyatakan dengan lelap atau nyenyak. Orang cukup jeda tidur siang setengah jam jika benar-benar penuh lelap tertidur.
Dalam sebuah riwayat, Imam Abu Hanifah selama 40 tahun tidak pernah tidur malam, karena malam harinya untuk shalat. Beliau tidur hanya pada siang hari, yaitu qailulah. Qailulah ini waktunya setelah shalat Dhuhur hingga Ashar. Jadi, tidur siang atau qailulah ini merupakan kebiasaan sebagian orang-orang terdahulu. Bila tujuannya agar bisa bangun malam untuk shalat Tahajud, tentu ini merupakan sunnah, karena Rasulullah Saw juga melakukannya. Tapi, kalau tidur siangnya hanya untuk bermalas-malasan, apalagi malam harinya juga tidak shalat Tahajud, maka apa nilai sunnah dari tidur siang ini?
Saran : Proporsional dalam menggunakan waktu, memaksakan diri tidur siang dalam situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan bukan tindakan bijak.
PUASA DAUD ( puasa sehari dan berbuka sehari )
Abdullah bin Umar r.a berkata , “ Saya menyampaikan keinginan kepada Rasulullah Saw., “ Demi Allah, saya hendak puasa di waktu siang dan shalat di waktu malam selama hidupku! “ Saya tegaskan kembali kata-kataku ini. “ Demi ayahku, engkau, dan ibuku, aku benar-benar telah mengatakannya !”
Beliau Saw, menjawab : “ Engkau pasti tidak mampu melakukannya. Berpuasalah dan berbukalah, shalat dan tidurlah, puasalah setiap bulan tiga hari, maka kebaikan berlipat sepuluh kalinya. Hal ini laksana puasa sepanjang tahun.”
“ Saya mampu lebih banyak dari itu.” Kata Abdullah bin Umar.
Beliau Saw, bersabda, “ Puasalah sehari dan berbukalah dua hari “
“Saya kuat lebih dari itu!” Jawab Abdullah bin Umar.
“ Puasalah sehari dan berbukalah sehari, ini puasa Daud ‘alaihis-salam, dan itu adalah seutama-utama puasa “ Kata Nabi Saw.
Namun, Ibnu Umar masih mengatakan, “ Saya kuat lebih dari itu! “
Nabi Saw pun menjawab, “ Tidak ada yang lebih utama daripada itu “ (HR Bukhari ).