Laman


Kamis, 27 Mei 2010

hiasilah lisan....

Semoga Allah yang Maha Agung senantiasa menolong kita agar setiap perkataan yang kita ucapkan benar-benar baik. Sesungguhnya berbicara itu mudah, tetapi berat mempertanggungjawabkannya. Apapun yang kita katakana, lebih menunjukkan siapa sebenarnya diri kita. Misalnya, penghinaan kita terhadap seseorang lebih menunjukkan kehinaan diri kita sendiri dibandingkan kehinaan orang yang dihina. Kritik dan koreksi yang kita sampaikan kepada seseorang kalau tidak hati-hati lebih memperlihatkan kedengkian kita.
The image “http://andy.web.id/wp-content/uploads/2009/01/diam.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.
Perkataan yang baik adalah pembuktian kemusliman seseorang. Sesungguhnya, hendaklah setiap orang memastikan bahwa kata-kata yang akan di ucapkannya benar-benar baik. Apabila kita tidak yakin akan dapat mengeluarkan kata-kata yang baik, diam itu lebih baik. Berkata yang baik tentunya akan lebih bermanfaat dibandingkan diam. Akan tetapi,menghindari akibat dari perkataan yang kurang baik akan lebih utama dibandingkan kita memaksakan berbicara yang akan berakibat jelek kepada diri sendiri maupun orang lain.
Alangkah ruginya apabila waktu kita habis untuk sekedar ngobrol hal-hal yang tidak penting. Terkadang kita tidak bias memastikan apakah pembicaraan yang kita lakukan itu bermanfaat atau tidak. Bahkan, sering kita tidak berdaya untuk menghindar dari pembicaraan yang berisi fitnah, gunjingan, dan permusuhan. Semoga Allah Swt mengaruniakan kepada kita kemampuan untuk menghiasi lisan kita dengan bicara yang baik....
Semoga Allah Yang Maha Mendengar menggolongkan kita menjadi orang yang selalu merasa di dengar oleh Allah. Terjadinya kebohongan dengan membuat rekayasa kata-kata supaya orang lain terpesona adalah karena si pembicara merasa pembicaraannya tersebut tidak didengar oleh Allah. kita tidak perlu menginginkan kata-kata penuh pesona. yang kita butuhkan adalah setiap kata kita bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan manusia. Allah-lah yang akan membuat sesederhana apapun kata-kata kita menghujam di relung hati yang mendengarnya.
Renungan
Subhanallah! kekuatan terbesar dari kita adalah ketika kata-kata tersebut dapat membuat orang lain mendapatkan manfaat dari apapun yang kita ucapkan.
Allah Swt berfirman :
" Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata " Sesunguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
(TQS Fushilat [41]:33.
Rasulullah saw bersabda :
"Keselamatan manusia terletak pada lisan yang terpelihara" (al Hadist)
" Seorang Muslim adalah orang yang Muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya" (HR Bukhari dan Muslim)
" Maka berkatalah yang baik atau diam " (HR Muslim)
Mari, kita tata lisan ini. percayalah diam itu emas. orang yang sanggup memelihara lisannya akan lebih baik daripada orang yang gemar menghambur-hamburkan kata-kata, tetapi kosong makna. Berusahalah senantiasa agar kata-kata yang kita ucapkan benar-benar bersih dari penambah-nambahan dan rekayasa yang tiada artinya. Ukurlah selalu dimana, kapan, dan dengan siapa kita berbicara agar setiap kata yang terucap benar-benar bermutu dan tinggi maknanya.
(* Dan sampai kapan,cabikan kata dapat menguak jelaga makna? )

Tidak ada komentar: